Cerita Seru Burgerkill dan Deadsquad Keliling Eropa

Senin, 17 Desember 2018 - 13:35 WIB
Cerita Seru Burgerkill dan Deadsquad Keliling Eropa
Cerita Seru Burgerkill dan Deadsquad Keliling Eropa
A A A
DUA nama besar band metal Indonesia, yakni Burgerkill dan Deadsquad, baru saja merampungkan tur konser keliling ke sejumlah negara Eropa. Berkolaborasi dengan Supermusic dalam tur konser bertajuk Super Invasion 2018, duo band metal ini berhasil dan sukses “membakar” panggung metal seantero Eropa sejak 15 Oktober lalu. Kedua band yang ikut menjalani Super Invasion 2018 di negeri empat musim ini melewati dua rute yang berbeda.

Deadsquad keliling Eropa dimulai dari Austria, Jerman, Swiss, Prancis, dan Belanda. Sedangkan, Burgerkill menyambangi negaranegara seperti Prancis, Belgia, Belanda, Jerman, Ceko, dan Polandia. Namun, keduanya sempat bertemu dan beraksi dalam satu panggung di Amsterdam, Belanda, pada 25 Oktober lalu.

“Burgerkill dan Deadsquad telah berhasil menunjukkan kualitasnya dan mendapat apresiasi luar biasa dari publik metal Eropa. Selain banyak pengalaman menarik dari perjalanan mereka, kami harap tur Super Invasion ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk menunjukkan taringnya ke kancah dunia,” ujar pria yang akrab disapa Adjie ini dalam acara Super Invasion Homecoming di CGV, FX Senayan, Jumat (14/12) sore.

Burgerkill dan Deadsquad membawa segudang pengalaman lepas dari konsernya. Dua band ini memperlihatkan aktivitas keduanya lewat vlog dan dokumenter. Stevi Item, pentolan Deadsquad, mengaku mendapatkan atmosfer yang jauh berbeda saat beraksi di depan komunitas metal Eropa.

Apalagi, ini merupakan pengalaman pertama mereka menjajal tur ke sana. “Tur Eropa ini adalah pengalaman terbaik yang kami dapatkan bersama Supermusic. Kami menjelajah hampir semua daratan Eropa dan berpetualang menggunakan van. Ini adalah hal yang menantang, baik secara fisik maupun mental, dan kami senang ada inisiatif pihak Super Invasion yang mendokumentasikan video perjalanan Deadsquad Europe Odyssey Tour 2018 selama 12 hari,” papar gitaris berambut gondrong ini.

Adik kandung musisi Audy Item ini melihat bahwa scene metal Eropa sangat terbuka dengan musisi metal mancanegara. Hal yang cukup mengagetkan sekaligus menggembirakan bagi Deadsquad adalah CD dan merchandise yang mereka bawa laku terjual sepanjang konser.

“Ada banyak pelajaran yang kami dapat dari industri live music Eropa. Kami bisa bertemu, kemudian membangun networking dengan orangorang baru dan berpengalaman,” ujar Stevi. Lebih lanjut, Tephy, sapaan akrabnya, mengungkapkan, banyak tercipta berbagai cerita menarik oleh personel Deadsquad dalam perjalanan tur konsernya di Eropa.

Salah satunya ketika Welby, gitaris Deadsquad, kehilangan efek gitarnya saat transit di Turki sebelum menuju negara pertama yang mereka sambangi, yakni Austria. Rupanya efek gitar tersebut tertinggal di kabin pesawat saat mendarat di Turki.

“Tur ke luar negeri berbeda dengan tur biasa di dalam negeri. Di sini banyak teman yang bisa bantu. Di sana kami bawa peralatan sendiri. Kalau teledor barang bawaan hilang, ya sudah pelajaran sih itu kalau tur sama barang lebih hatihati,” ucap Stevi Item.

Sama halnya dengan cerita Stevi yang mewakili band Deadsquad, band Burgerkill juga merasakan kesenangan selama menjalani tur ini. Eben, gitaris Burgerkill, mengaku enjoy mengeksplorasi musik di depan penggemar metal Eropa.

“Buat kami, ini tur yang paling menyenangkan. Banyak hal seru selama 20 hari di sana dan tidak hanya manggung. Syuting video klip dan video dokumenter juga menjadi agenda yang seru. Semuanya kami kerjakan sendiri, serbaspontan dan apa adanya,” papar Eben.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4701 seconds (0.1#10.140)